Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#8 Isim-Isim yang Dibaca Rafa’ Lengkap

Pada artikel sebelumnya, kita telah belajar mengenai apa itu Fiil lengkap dengan pembagian dan contohnya. Dan untuk pertemuan kali ini, kita akan membahas mengenai isim-isim yang dibaca Rafa’.

Perlu kami sampaikan di awal bahwa yang akan dijelaskan ini adalah hal-hal dasarnya saja, untuk pembahasan lengkapnya akan kami buatkan materinya secara terpisah

Sebelum ke pembahasan, bagi Anda yang ingin membaca materi tentang Fiil, silakan kunjungi materi ini: Pengertian Fiil Lengkap

Untuk menghemat waktu baca Anda, kita langsung saja ke pembahasan utama, berikut adalah isi-isim yang dirafa’kan atau isim-isim yang dibaca Rafa’. Di dalam Ilmu Nahwu, isim yang dibaca Rafa’ jumlahnya ada 7 (tujuh), di antaranya yaitu:

1. Isim Fa’il

Isim Fa’il adalah isim yang dibaca Rafa’ yang jatuh setelah Fi’il (kata kerja). Isim Fa’il adalah pelaku. Artinya, Fi’il (kata kerja) dan Isim Fa’il (pelaku) adalah dua komponen yang saling berkaitan. Di mana ada pekerjaan, di situlah ada pelakunya.

Contoh : يَنْصُرُ زَيْدٌ عَمْرًا  (Zaid menolong Amr). Kedudukan يَنْصُرُ adalah sebagai Fi'il Madhi (Pekerjaan yang sedang atau akan dilakukan), sedangkan زَيْدٌ  berkedudukan sebagai Fa'il yang dibaca Rafa' (dibaca Dhomah), sedangkan عَمْرًا  berkedudukan sebagai Maf'ul Bih yang dibaca Nasab (Fathah).

2. Isim Naibul Fa’il

Naibul Fa’il adalah Maf’ul yang tidak disebutkan Fa’ilnya. Yang kemudian Maf’ul tersebut dibaca Rafa’ karena menduduki tempatnya Fa’il. Seperti yang kita tahu, Maf’ul adalah Objek atau sasaran.

Maf’ul sendiri pada dasarnya harus dibaca Nashab, tetapi berhubung dalam konteks ini ia menduduki tempatnya Fa’il (karena Fa’ilnya tidak disebutkan), maka ia dibaca sesuai dengan ketentuan Fa’il, yaitu dibaca Rafa’.

Contoh Naibul Fa'il : نُصِرَ عَمْرٌى asalnya نَصَرَ زَيْدٌ عَمْرًى. Lafaz نَصَرَ kedudukannya adalah Fi'il Madhi, sedangkan lafaz زَيْدٌ  kedudukannya adalah Fa'il (Pelaku = dibaca Rafa'), dan untuk عَمْرًى kedudukannya adalah Maf'ul (objek = dibaca Nashob). Kemudian berubah menjadi نُصِرَ عَمْرٌى. . lafaz .زَيْدٌ  dihapus kemudian lafaz عَمْرًى di geser ke tempatnya زَيْدٌ . Berhubung زَيْدٌ  adalah Fa'il (dibaca Rafa') maka lafaz عَمْرًى juga harus mengikuti aturan Fa'il yaitu dibaca Rafa', yaitu menjadi عَمْرٌى .

Seperti yang sudah kami singgung sebelumnya, kami akan membuatkan artikel khusus mengenai Naibul Fa’il ini, Insya Allah.

3. Isim Mubtada’ dan Khabar

Isim yang dibaca Rafa’ nomor 3 dan 4 adalah isim Mubtada’ dan Khabar. Seperti halnya pasangan Fi’il dan Fa’il, di setiap ada Mubtada’, pasti ada Khabar, karena mereka adalah dua komponen yang berpasangan.

Isim Mubtada’ adalah isim yang dibaca Rafa’ yang sunyi atau sepi dari amil-amil lafdziyah. Sedangkan Khabar adalah isim musnad atau isim yang disandarkan kepada Mubtada’.

Contoh : زَيْدٌ قَاءِمُ  (Zaid berdiri). Untuk Mubtada' dan Khobar InsyaAllah juga akan kami bahas dalam artikel khusus.

4. Isimnya Kana dan Saudara-Saudaranya

Isim Kana adalah salah satu amil lafdziyah yang masuk pada susunan Mubtada’ dan Khabar. Ketika susunan Mubtada’ dan Khabar kemasukan Isim Kana dan saudara-saudaranya, maka hukum yang akan terjadi adalah status Mubtada’ akan berubah menjadi Isimnya Kana yang mana wajib dibaca Rafa’, sedangkan Khabarnya dibaca Nasab.

Contoh : كَانَ زَيْدٌ قاءِمًا  (Zaid itu berdiri) Lafadz كَانَ kedudukannya sebagai amil lafdziyah yang mempengaruhi susunan Mubtada' dan Khabar. Sedangkan زَيْدٌ  kedudukannya menjadi "isimnya kana", bukan "mubtada" lagi. Dan lafaz قاءِمًا  kedudukannya adalah "Khabarnya kana", bukan "Khabarnya Mubtada' lagi".

5. Isimnya Inna dan Saudara-Saudaranya

Isim Inna adalah salah satu amil lafdziyah yang masuk pada susunan Mubtada’ Khabar. Ketika susunan Mubtada’ dan Khabar kemasukan Isim Inna dan saudara-saudaranya, maka hukum yang akan terjadi adalah status Mubtada’ akan berubah menjadi Isimnya Inna yang mana wajib dibaca Nashab, sedangkan Khobarnya wajib dibaca Rafa’.

Contoh : اَنَّ زَيْدًا قَاءمٌ (Sesungguhnya Zaid berdiri). اَنَّ adalah amil lafdziyah. زَيْدًا adalah isimnya Inna, dibaca Nasab karena kemasukan amil Inna. قَاءمٌ adalah Khabarnya Inna, bukan Khabarnya mubtada' lagi.

6. Isim Tabi’

Isim Tabi’ adalah isim yang ikut pada matbu’nya. Atau isim yang mengikuti isim sebelumnya. Isim tabi’ sendiri ada 4, yaitu Isim Na’at, Isim Taukid, Isim ‘Athaf, dan Isim Badal. Dan semuanya akan kami bahas secara mendetail dalam artikel terpisah. Sementara ini cukuplah Anda menghafal dasar-dasarnya saja.

Berikut contohnya:

  • Na'at : زَيْدٌ عَالِمٌ قَاءِمٌ  (Zaid yang alim itu berdiri)
  • 'Athaf :جَاءَ زَيْدٌ وَبَكْرٌ (Zaid telah datang dan Bakar)
  • Taukid : جَاءََ زَيْدٌ نَفْسُهُ (Zaid telah datang dirinya sendiri)
  • Badal : جَاءَ زَيْدٌ اَخُوْكَ (Zaid telah datang, yakni saudaranya)

Itulah beberapa isim yang dibaca Rafa’ lengkap dengan penjelasannya. Semoga apa yang kami sampaikan ini bermanfaat. Wallahu A’lam