Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#5 Pengertian Isim Mufrad, Tasniyah (Mutsanna), dan Jamak

Kemarin kita sudah membahas mengenai kalam dan alamat-alamat i'rab. Dan pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai Isim Mufrad, Isim Tasniyah, Tasniah, atau Mutsanna, dan Isim Jamak.

Untuk penamaannya sendiri sebenarnya akan lebih mudah apabila kita gunakan istilah yang familier, yaitu Isim Mufrad, Isim Tasniyah, dan Isim Jamak.

Tetapi sebelumnya, kami akan jelaskan secara singkat mengenai asal usul dari ketiga isim tersebut.

Kalam merupakan lafaz yang tersusun yang berfaedah (dapat memahamkan orang yang diajak bicara) serta disengaja dalam pengucapannya.

Kalam sendiri berupa susunan dua kalimah (kata) atau lebih. Kalimah atau kata sendiri terdiri dari 3 jenis : Kalimah Isim, Kalimah Fiil dan Kalimah Huruf.

Kalimah isim dalam bahasa Indonesia disebut dengan kata benda. Kalimah Fiil dalam bahasa Indonesia disebut dengan kata kerja. Sedangkan kalimah huruf adalah kata sambung, atau kata yang tidak bisa berdiri sendiri, dalam istilah lain juga bisa disebut sebagai kalimah yang tidak mempunyai arti jika tidak disambungkan dengan kata lain.

Nah, sekarang kita fokus ke Kalimah Isim

Kalimah isim atau kata benda memiliki banyak sekali jenis, di antaranya yaitu Isim Mufrad, Isim Tasniyah, dan Isim Jamak.

Meski sebenarnya kalimah isim itu ada banyak, tetapi kita fokuskan pembahasan pada tiga isim ini dulu. Karena pembahasan materi kali ini ditujukan untuk menyampaikan substansi dari ketiga isim tersebut.

Kalimah isim terbagi menjadi 2 golongan, yang pertama adalah golongan 'adad (bilangan) dan yang kedua adalah golongan jinsin (jenis).

Isim Golongan Bilangan

Golongan 'adad atau bilangan adalah kalimah (kata) yang memiliki makna tunggal, makna ganda dan makna banyak. Dalam ilmu Nahwu kita mengenalnya dengan sebutan isim Mufrad (tunggal atau satu),  isim Tasniyah/mutsanna (ganda atau dua) dan isim jamak (banyak atau lebih dari tiga).

Isim Golongan Jenis

Sedangkan golongan jinsin (jenis) terbagi menjadi dua, yaitu muanas dan Muzakkar.

Muannas adalah kalimah isim yang memiliki arti perempuan atau kata benda yang dikhususkan untuk perempuan.

Sedangkan Muzakkar adalah isim yang menunjukkan arti benda laki-laki atau kata benda yang dikhususkan untuk laki-laki.

Letak perbedaan dari kedua isim  ini adalah pada huruf akhirnya, untuk muanas biasanya akan ketambahan huruf ta' mannatsah mukhatabah (akan kami jelaskan pada artikel mendatang).

1. Pengertian Isim Mufrad 

Isim mufrad adalah lafaz yang memiliki arti benda tunggal/satu.

Contoh Isim Mufrad :

 شَاةٌ (seekor kambing), صَحْنٌ (sebuah piring),  مِلْعَقَةٌ (sebuah sendok), كَوْبٌ (sebuah gelas) dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri Isim Mufrad :

  • Memiliki tanda-tanda berupa Tanwin atau alif lam, apabila lafaz tersebut sudah memiliki tanwin, berarti tidak mungkin ada alif lam yang menyatu dengan tanwin. (lihat contoh di atas)
  • Tidak memiliki tanda-tanda dari isim Tasniyah maupun Jamak. Mengenai tanda-tanda isim Tasniyah dan jamak akan kami jelaskan di bawah.

2. Pengertian Isim Tasniyah/ Mutsanna 

Isim Tasniyah adalah lafaz yang memiliki arti benda dua, di tandai dengan adanya alamat Tasniyah yaitu alif Tasniyah (ketika tingkah Rafa’) dan ya’ Tasniyah (ketika tingkah Nasab dan Jer).

Contoh isim Tasniyah :

شَاتَيْنِ/ شَاتَانِ (dua kambing), صَحْنَيْنِ /صَحْنَانِ (dua buah piring), مِلْعَقَتَيْنِ /مِلْعَقَتَانِ (dua buah sendok), كَوْبَيْنِ /كَوْبَانِ (dua buah gelas) dan masih banyak lagi.

Ciri-ciri isim Tasniyah:

  • Lafaz tersebut memiliki tanda-tanda isim Tasniyah yaitu alif Tasniyah (ketika tingkah Rafa’), ya' Tasniyah (ketika tingkah Nasab dan Jer)
  • Lafaz tersebut tidak memiliki tanda-tanda isim mufrad dan isim jamak yaitu tanwin dan Wawu Jamak.

Perhatikan: Jika Anda sudah memahami bab I’rab, maka artikel ini akan benar-benar sangat mudah untuk dipahami. Saran dari kami, pahami dan hafalkan dulu bab I’rab.

Sebelum kita menuju ke pengertian Isim Jamak, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu bahwa Jamak terbagi menjadi tiga :

  • Jamak Muzakkar Salim 
  • Jamak Muanas Salim
  • Jamak Taksir

3. Pengertian Isim Jamak Muzakkar Salim 

Jamak Muzakkar salim adalah lafaz yang memiliki arti kebendaan laki-laki banyak, di tandai dengan adanya Wawu Jamak dan nun ‘iawadh (pengganti) tanwin.

Di bawah ini adalah contoh-contoh perubahan dari isim mufrad (tunggal) menjadi Jamak Muzakkar Salim (laki-laki banyak):

Mufrad = مُؤْمِنٌ (orang mukmin)

Jamaknya = مُؤْمِنُوْنَ / مُؤْمِنِيْنَ (para lelaki mukmin)


Mufrad = كَافِرٌ (orang kafir)

Jamaknya = كَافِرُوْنَ / كَافِرِيْنَ (orang-orang kafir)


Mufrad = مُسْلِمٌ (orang muslim)

Jamaknya = مُسْلِمِيْنَ/ مُسْلِمُوْنَ (orang-orang muslim)


Mufrad = مُدَرِّسٌ (guru)

Jamaknya = مُدَرِّسُوْنَ/ مُدَرِّسِيْنَ (guru-guru)

Contoh di atas menunjukkan bahwa perubahan Mufrad ke Jamak Muzakkar Salim ditandai dengan bertambahnya Wawu yang merupakan alamat dari Jamak Muzakkar Salim ketika tingkah Rafa’, dan dialamati dengan Ya' ketika tingkah Nasab/Jer.

4. Pengertian Isim Jamak Muannas Salim 

Jamak Muannas Salim adalah suatu lafaz yang memiliki arti kebendaan perempuan banyak dan ditandai dengan adanya Alif dan Ta’ ta’nist (Ta’ yang menunjukkan arti perempuan). 

Di bawah ini adalah contoh sederhana perubahan dari lafaz yang berbentuk mufrad (tunggal) menjadi Jamak Muannas Salim (perempuan banyak):

Mufrad = صَالِحَةٌ (perempuan salihah)

Jamaknya = صَالِحَاتٌ/ صَالِحَاتٍ (para perempuan salihah)


Mufrad = مُؤْمِنٌ (orang mukmin)

Jamaknya = مُؤْمِنَاتٌ/ مُؤْمِنَاتٍ (para perempuan mukmin)


Mufrad = كَافِرٌ (orang kafir)

Jamaknya = كَافِرَاتٌ/ كَافِرَاتٍ (para perempuan kafir)


Pada contoh Jamak Muannas Salim di atas, Anda bisa memperhatikan bahwa pada setiap akhir lafaz diakhiri dengan Alif dan Ta’, itulah yang di maksud dengan tanda/alamat Jamak Muannas Salim.

5. Pengertian Isim Jamak Taksir 

Adalah  مَا تَغَيّرَ عَنْ بِنَاءِ مُفْرَدِهِ, yaitu lafaz yang berubah dari asal mufradnya. Maksudnya adalah jamak taksir ini berasal dari lafaz yang berbentuk mufrad kemudian berubah menjadi jamak tanpa melewati bentuk Tasniyah.

Lazimnya, sebuah lafaz dari Mufrad (satu) bisa berubah bentuk menjadi Tasniyah (dua), kemudian berubah lagi menjadi Jamak (banyak). Sedangkan bentuk dari Jamak Taksir sendiri lebih khusus, yaitu dari Mufrad (satu) langsung berubah ke Jamak (banyak) tanpa melalaui bentuk Tasniyah (dua), dan Jamak inilah yang kita kenal dengan istilah Jamak Taksir, atau Jamak yang berubah dari asal Mufradnya.

Berikut alurnya :

  • Mufrad Muzakkar (satu) > Tasniyah Muzakkar (dua) > Jamak Muzakkar (banyak)
  • Mufrad Muannas (satu) > Tasniyah Muannas (dua) > Jamak Muannas (banyak)
  • Mufrad Muzakkar/Muannas (satu) > Jamak taksir (banyak)

Contoh Jamak Taksir :

Contoh kecil dari Jamak Taksir sendiri adalah lafaz كُتُبٌ  (kitab-kitab) dan kata رُسُلٌ (para rasul).

Kata كُتُبٌ berasal dari kata كِتَابٌ (kitab) dan kata رُسُلٌ berasal dari kata رَسُولٌ (rasul). Jadi tidak ada perubahan Tasniyah di dalam Jamak Taksir. Insya Allah mengenai Jamak Taksir ini akan kami jelaskan pada materi terpisah, Insya Allah.

Contoh-contoh lain Jamak Taksir:

Mufrad = القَرْنُ (abad)

Jamak Taksirnya = قُرُوْنٌ (berabad-abad)


Mufrad = عِبَادٌ (hamba)

Jamak Taksirnya = العَبْدُ (para hamba)


Mufrad = الخَادِمُ (pelayan)

Jamak Taksirnya = خُدَّامٌ (para pelayan)

Perhatikan: Contoh di atas menunjukkan perubahan dari Mufrad ke Jamak secara tidak beraturan, yaitu tanpa memiliki bentuk Tasniyah.

Nah, itulah sedikit pembahasan mengenai pengertian Isim Mufrad, Isim Tasniyah, dan Isim Jamak lengkap dengan contoh-contohnya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila dalam penulisan materi masih ditemukan beberapa kesalahan.

Tetapi kami memohon dengan sangat partisipasi Anda untuk memberi masukan kepada kami melalui kolom yang sudah disediakan. Cukup sekian dari kami kurang lebihnya mohon maaf. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam