Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#10 Pengertian Fail Isim Dhomir dan Dhohir Lengkap

Kangnahwu.com – Pada kajian sebelumnya, kita telah belajar mengenai apa itu fail lengkap dengan penjelasannya. Dan pada kesempatan kali ini, kita akan belajar mengenai macam-macam fail yang jumlahnya ada dua, yaitu fail isim dhomir dan fail isim dhohir. Berikut penjelasannya:

Pengertian Fail Isim Dzohir dan Dhomir

Fail isim dhohir/dzohir adalah lafaz yang menunjukkan kepada sesuatu yang disebutkan tanpa adanya ikatan. Artinya, lafaz tersebut ada wujudnya dan tidak terikat dengan sesuatu apapun.

Contoh:

جَاءَ زَيْدٌ (Zaid telah datang)

Lafaz زَيْدٌ adalah bentuk fail (pelaku) isim dhohir. Artinya, bentuknya jelas, tanpa terikat dengan apapun.

Sedangkan fail isim dhomir adalah lafaz yang menunjukkan arti mutakalim, mukhatab, atau ghaib. Lalu pertanyaannya, apa itu mutakalim, mukhathab, dan ghaib? Berikut penjelasan singkatnya:

Dari segi bahasa, mutakalim adalah orang yang berbicara. Contoh: Zaid berkata kepada Abu Bakar, “Umar telah datang.” Itu artinya, posisi Zaid adalah mutakalim (orang yang berbicara).

Sedangkan mukhathab adalah orang yang diajak bicara. Jika contohnya sama dengan yang di atas, maka posisi Abu Bakar adalah mukhathab (orang yang diajak bicara Zaid).

Sedangkan ghaib adalah sesuatu yang tidak ada, atau objek yang tidak ada. Jika contohnya sama dengan yang di atas, maka posisi Umar adalah ghaib (objek yang tidak ada). Artinya, ketika Zaid berbicara dengan Abu Bakar, posisi Umar tidak berada di tempat tersebut.

Nah, yang perlu kita ingat adalah ketiga dhomir tersebut, yaitu dhomir mutakalim, dhomir mukhathab, dan dhomir ghib.

Pembagian Fail Isim Dhomir

Sebagaimana yang telah kami jelaskan sebelumnya, fail isim dhomir terbagi menjadi tiga, yaitu dhomir mutakalim, dhomir mukhathab, dan dhomir ghaib.

Isim Dhomir Mutakalim (مُتَكَلِّمْ)

Isim dhomir mutakalim (orang yang berbicara) terbagi menjadi 2 (dua), yaitu أَنَا  (saya/aku) dan نَحْنُ (kita).

Contoh:

  • اَنَا اَكْتُبُ بِالْقَلْمِ (aku menulis dengan bolpoin)
  • نَحْنُ نَكْتُبُ بِالْقَلْمِ (kita menulis dengan bolpoin)

Isim Dhomir Mukhathab (مُخَاطَبْ) 

Isim dhomir mukhathab (orang yang diajak bicara) terbagi menjadi 5 (lima), yaitu أَنْتَ  (kamu laki-laki), أَنْتِ (kamu perempuan), أَنْتُمَا  (kalian berdua laki-laki/perempuan), أَنْتُمْ  (kalian banyak laki-laki), أَنْتُنَّ  (kalian banyak perempuan).

Isim Dhomir Ghaib  (غَائِبْ) 

Isim dhomir ghaib terbagi menjadi 5 (lima), yaitu هُوَ (dia laki-laki), هِيَ (dia perempuan), هُمَا (mereka berdua laki-laki/perempuan), هُمْ (mereka banyak laki-laki), هُنَّ (mereka banyak perempuan).

Dari kesemuanya di atas,  semua adalah bentuk dari dhomir bariz. Artinya, mereka adalah jenis dhomir yang tampak atau jelas, bukan tersimpan atau tersembunyi.

Ditinjau dari sisi tampak tidaknya, isim dhomir juga terbagi menjadi dua, yaitu dhomir bariz (بَارِزٌ) dan dhomir mustatir (وَمُسْتَتِرٌ). Adapun dhomir bariz sudah kami paparkan di atas tadi. Sedangkan dhomir mustatir (لفَاعِلُ الضَّمِيْرُ البَارِزُ) adalah dhomir yang tersimpan atau tersembunyi. Berikut contohnya:

  1. ضَرَبْتُ (aku telah memukul)
  2.  ضَرَبْنَا(kami telah memukul)
  3. ضَرَبْتَ (kamu “laki-laki” telah memukul)
  4. ضَرَبْتِ (kamu “perempuan” telah memukul)
  5. ضَرَبْتُمَا (kalian “laki-laki atau perempuan” telah memukul)
  6.  ضَرَبْتُمْ(kalian “laki-laki” telah memukul)
  7. ضَرَبْتُنَّ (kalian “perempuan” telah memukul)
  8. ضَرَبَ (dia “laki-laki” telah memukul)
  9. ضَرَبَتْ (dia “perempuan” telah memukul)
  10. ضَرَبَا (mereka berdua “laki-laki” telah memukul)
  11. ضَرَبَتَا (mereka berdua “perempuan” telah memukul)
  12. ضَرَبُوا (mereka “laki-laki” telah memukul)
  13. ضَرَبْنَ (mereka “perempuan” telah memukul)

Baik, kita kelupas satu persatu dari sisi i’rabnya:

  1. ضَرَبْتُ merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (تُ). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (تُ) adalah isim dhomir mutakalim wahdah mustatir yang berkedudukan sebagai fail (pelaku).
  2. ضَرَبْنَا merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (نَا). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (نَا) adalah isim dhomir mutakalim ma’al ghair mustatir yang berkedudukan sebagai fail.
  3. ضَرَبْتَ merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (تَ). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (تَ) adalah isim dhomir mukhathab muzakkar (laki-laki) mustatir yang berkedudukan sebagai fail.
  4. ضَرَبْتِ merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (تِ). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (تِ) adalah isim dhomir mukhathab muannas (perempuan) mustatir yang berkedudukan sebagai fail.
  5. ضَرَبْتُمَا merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (تُمَا). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (تُمَا) adalah isim dhomir tasniyah (berkedudukan sebagai fail). (تُمَا) Dibaca rafa’, alamat rafa’-nya mabni dhomah, sedangkan huruf mim-nya adalah huruf ‘imad dan alif-nya adalah alif tasniyah.
  6. ضَرَبْتُمْ merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (تُمْ). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (تُمْ) adalah isim dhomir mukhathab jamak muzakkar (berkedudukan sebagai fail). (تُمْ) dibaca rafa’, alamat rafa’-nya mabni dhamah, sedangkan huruf mim-nya adalah tanda jamak muzakkar.
  7. ضَرَبْتُنَّ merupakan susunan dua kata, yaitu (ضَرَبْ) dan (تُنَّ). Kedudukan (ضَرَبْ) adalah menjadi fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau). Sedangkan (تُنَّ) adalah isim dhomir mukhathab jamak muannas (berkedudukan sebagai fail). (تُنَّ) dibaca rafa’, alamat rafa’-nya mabni dhamah, huruf nun-nya adalah tanda dari jamak muannas.
  8. ضَرَبَ merupakan fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau, sedangkan fail-nya adalah dhamir mustatir yang dikira-kirakan atau di-taqdirkan dengan dhomir (هو) = Dia laki-laki.
  9. ضَرَبَتْ merupakan fiil madhi (pekerjaan yang sudah lampau, sedangkan fail-nya adalah dhamir mustatir yang dikira-kirakan atau di-taqdirkan dengan dhomir (هي) = Dia perempuan.
  10. ضَرَبَا merupakan fiil madhi, fail-nya berupa alif, dibaca rafa’ dan alamat rafa’-nya adalah mabni sukun
  11. ضَرَبَتَا merupakan fiil madhi yang memiliki ta’ ta’nits, fail-nya alif, dibaca rafa’ dan alamat rafa’-nya adalah mabni sukun.
  12. ضَرَبُوْا merupakan fiil madhi, fail-nya berupa wawu dhomir, dibaca rafa’ dan alamat rafa’-nya adalah mabni sukun, sedangkan alif-nya adalah alif mutlak jamak.
  13. ضَرَبْنَ merupakan fiil madhi, fail-nya berupa nun, dibaca rafa’ dan alamat rafa’-nya adalah mabni fathah.

Mungkin kajian ini akan melebar pada bab ilmu Sharaf yang Insya Allah akan kaji pada kesempatan mendatang. Itulah penjelasan singkat mengenai isim dhomir dan isim dhohir. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam