Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pembagian I'rab dan Tanda-Tandanya Lengkap

Definisi  I’rab

تَغْيِيرُ اَوَاخِرِ الكَلِمِ لِاخْتِلَافِ العَوَامِلِ الدَاخِلَةِ عَلَيهَا لَفْظًا اَوْ تَقْدِيرًا
Menurut Ulama ahli Nahwu I’rob adalah perubahan akhir kalimah dikarenakan beda-bedanya amil yang masuk, baik itu secara lafdziah (Bisa di lihat) maupun ma’nawiyyah dikira-kirakan saja.
https://www.kangnahwu.com/2019/09/pembagian-irab-dan-tanda-tandanya-lengkap.html

Penjelasan I’rab

Pada dasarnya membaca kalimat berbahasa arab sangatlah penting dalam fungsi memahami  i’rab karena semua lafadz di Al-Qur'an dan kitab-kitab lainnya memiliki harokat berfariasi dengan sebab-sebab tertentu. Kita harus faham kenapa lafadz ini di baca dhomah, fathah, kasrah atau sukun.

Contoh:

  • جَاءَ زَيْدٌ (Zaid telah datang)
  • اَنْظُرُ زَيْدًا (Saya  melihat Zahid)
  • مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (Saya bersimpangan dengan Zaid)

Tiga contoh di atas merupakan sebuah bentuk perubahan yang jelas (Tampak). 
  1. Pada contoh pertama, Harokat pada huruf dal pada lafadz Zaid berupa dhammah sehingga di baca "Zaidun". 
  2. Sedangkan contoh kedua harakat dal pada lafadz Zaid bukan lagi dhammah akan tetapi fathah, "Zaidan". 
  3. Sedangkan pada contoh ketiga harakat Lafadz Zaid berubah lagi menjadi Kasrah "Zaidin". Inilah yang di namakan I'rab.

Pertanyaannya  " Mengepa terjadi perubahan seperti itu?".

Karena Kedudukan Zaid pada ketiga contoh di atas berbeda atau bisa diartikan memiliki struktur kedudukan yang berbeda-beda dalam kalimat sempurna. 
  1. Pada contoh pertama, Zaid berkedudukan sebagai Fiil (Pelaku Pekerjaan), Maka dari itu harus di baca rafa' (akan di terangkan di bawah) Dan alamat asli rafa' adalah dhammah
  2. Pada contoh kedua lafad Zaid berkedudukan sebagai maf'ul bih (Obyek/Sasaran Pelaku), sehingga harus di baca nashab (akan di terangkan di bawah), dan alamat asli i'rab nashab adalah Fathah
  3. Sedangkan lafadz Zaid pada contoh ke tiga berkedudukan sebagi majrur (Akan di terangkan di bawah), karena di awali dengan salah satu huruf Jer yaitu ba’. dan alamat asli Jer adalah Kasrah.

Pembagian I’rab

Adapun i’rab itu terbagi menjadi 4 (Empat):
  1. I’rab Rafa’
  2. I’rab Nashab.
  3. I’rab Jer/Khafdz
  4. I’rab Jazem
Perhatikan Contoh di atas, Contoh pertama (جَاءَ زَيْدٌ) merupakan contoh i’rab rafa’, contoh kedua (اَنْظُرُ زَيْدًا) merupakan i’rab nashab, sedangkan yang ketiga (مَرَرْتُ بِزَيْدٍ) merupakan contoh I’rab jer, Sedangkan contoh i’rab jazem yaitu لَمْ تَضْرِبْ، لَمْ تَنْصُرْ (tidak memukul, tidak menolong).

Penting untuk di ketahui, bahwasanya di antara empat i'rab tadi, hanya ada tiga i'rab yang bisa masuk di kalimah isim yaitu  :
  1. I'rab rafa'
  2. I'rab nashab 
  3. I'rab jer. 
Sedangkan I'rab jazem tidak bisa memasuki isim.

Contoh I'rab yang masuk ke kalimah isim :

  1. I’rab Rafa’ : نَصَرَ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid telah menolong Amr)
  2. I’rab Nashab : نَصَرَ عَمْرٌ زَيْدًا (Amr Telah menolong Zaid)
  3. I’rab Jer/Khafdzm: مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (Aku bertemu dengan Zaid)
Perubahan harakat pada lafadz Zaid di atas inilah yang di namakan i'rab, baik ketika tingkah rafa', nashab ataupun jer.

Sedangkan diantara empat i'rab yang “hanya” boleh masuk ke kalimah fiil adalah : 
  1. I’rab rafa'
  2. I’rab nashab 
  3. I’rab jazem
Sedangkan i'rab Jer  tidak bisa masuk ke kalimah fiil.

Contoh I'rab yang masuk ke kalimah fi’il :

  1. I’rab Rafa’ : جَا ءَ حَسَنٌ(Hasan telah datang)
  2. I’rab Nashab : ضَرَبَ عَمْرٌ حَسَنًا (Umar telah memukul Hasan)
  3. I’rab Jazem : لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ (Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia) (Q.S Al-Ikhlas: 3-4)
Setelah mengetahui i’rab mana saja yang masuk pada kalimah isim dan kalimah fi'il, sekarang kita akan ke pembahasan penggolongan i’rab secara umum dan khusus. 
Perhatikan tabel di bawah :
Rafa’ dan Nashab
 تَامْ(Umum)
Jer/Khafdz
Isim
 خَصْ(Khusus)
Jazem
Fiil
Yang di maksud dengan "umum" pada tabel di atas adalah I''rab tersebut bisa ditemui dalam kalimah isim atau pun fiil. 
Sedangkan yang di maksud "khusus" disini adalah i'rab tersebut khusus untuk kalimah isim saja dan tidak dapat masuk ke kalimah fi'il, begitu juga sebaliknya. 
Jadi, tidak mungkin kalimah isim ber-i'rab jazem dan tidak mungkin kalimah fiil ber-i'rab jer.

Tanda-Tanda I’rab Lengkap

I’rab Rafa’

Adapun i’rab rafa’ itu  mempunyai 4 alamat.

  • Dhamah

Domah menjadi alamat I’rab Rafa’ bertempat di  4 Tempat
  1. Isim Mufrad. Contoh : جَاءَ اِكَرَمٌ 
  2. Jamia’ Tiaksir. Contoh : جَاءَ الرِجَالُ 
  3. Jama’ Muant Salaim. Contoh : جَاءَتْ الهِنْدَاةُ 
  4. Fiil Mudhari’. Contoh : يَضْرِبُ، يَنْصُرُ

  • Wawu

Wawu Menjadi alamat i’rab Rafa’ bertempat di 2 Tempat :
  1. Jama’ Mudzakar Salim Contoh : جَاءَ الزَيْدُوْنَ وَاْلمُسْلِمُوْنَ 
  2. Aslamaul Khamsah Contoh : جَاءَ اَبَوْكَ وَاَخُوْكَ  

  • Alif

Alif menjadi alamat I’rab Rafa’ bertempat di satu tempat :
  1. Isim Tasniyyah Contoh : جَاءَ الزَيْدَانَ 

  • Nun

Nun menjadi alamat i’rab rafa’ bertempat di satu tempat :
  1. Afa’alul Khamsah. Contoh : يَفْعَلَانِ، تَفْعَلَانِ 

I’rab Nashab

Adapun i’rab nashab itu mempunyai 5 alamat yaitu:

  • Fathah

Fathah Menjadi alamat i’rab nashab Bertempat di 3 Tempat :
  1. Isim Mufrad Contoh : رَاَيْتُ زَيْدًا 
  2. Jama’ Taksir Contoh : رَاَيْتُ الرِّجَاَل 
  3. Fiil Mudhari’ yang kemasukkan salah satu amil nawashib(amil yang menashabkan). Contoh : لَنْ يَضْرِبَ زَيْدٌ عَمْرًا

  • Alif

Alif Menjadi alamat i’rab nhasab bertempat di satu tempat:
  1. Asmaul Khamsah

  • Kasrah

Kasrah menjadi alamat i’rab Nashab bertempat di satu tempat:
  1. Jama’ Muaanas Saalim Contoh : رَاَيْتُ اْلهِنْدَاتِ 

  • Ya'

Ya'  menjadi alamat i’rab nashab bertempat di 2 tempat :
  1. Isim Tasniyyah Contoh :رَاَيْتُ الزَّيْدَيْنِ 
  2. Jama’ Mudzakar Saalim Contoh :رَاَيْتُ الزَّيْدِيْنَ 

  • Hadzfu Nun

Hadzhfu nun menjadi alamat i’rab nashab bertempat di satu tempat :
  1. Af’alul Khamsah Contoh : لَنْ يَفْعَلَا، لَنْ يَفْعَلُ وْا 

I’rab Jer/Khafdz

I’rab jer memiliki 3 alamat yaitu :

  • Kasrah

Kasrah menjadi alamat i’rab Jer  bertempat di 3 tempat :
  1. Isim Mufrad Munsharif (Menerima Tanwin) Contoh : مَرَرْتُ بِزَيْدٍ 
  2. Jama’ Taksir Munsharif Contoh : مَرَرْتُ بِالرِّجَاِل 
  3. Jama’ Muanas Salim Contoh : مَرَرْتُ بِاْلهِنْدَاتِ 

  • Ya

Ya menjadi alamat I’rab Jer bertempat di  3 tempat :
  1. Isim Tasniah Contoh : مَرَرْتُ بِالزَّيْدَيْنِ
  2. Jama’  Mdzakar Salim Contoh : مَرَرْتُ بِالزَّيْدِيْنِ
  3. Asmaul Khamsah Contoh : مَرَرْتُ بِاَبِيْكَ وَاَخِيْكَ 

  • Fathah

Fathah mnejadi alamat i’rab Nashab bertempat di 1 tempat
  1. Isim Ghoiru Munshorif Contoh : مَرَرْتُ بِاَحْمَدَ 

I’rab Jazem

I’rab Jazem mempunyai  2 alamat yaitu:

  • Sukun

Sukun menjadi alamat i’rabn jazem bertempat di 1 Tempat :
  1. Fiil Mudhari shahihull Akhir Contoh : لَمْ يَضْرِبَ، َلم تَضْرِبَ 

  • Hadzf

Hadzf menjadi alamat I’rab Jazem bertempat di 2 tempat :
  1. Fill Mudhari’ Mu’tal Akhir Contoh :لَمْ يَرْمِ، لَمْ يَغْزُ 
  2. Af’alul khamsah Contoh : لَمْ يَضَرِبَ، لَمْ تَضْرِبَ 
Itulah pembahasan mengenai Pembagian I'rab dan Tanda-Tandanya Lengkap. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.