Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#11 Pengertian Naibul Fail dan Pembagiannya

Kangnahwu.com – Naibul Fail adalah isim yang dibaca rafa’ yang tidak disebutkan failnya. Apabila fiilnya berupa fiil Madi, maka huruf awalnya harus dibaca dhamah, dan huruf sebelum akhirnya dibaca kasrah. Dan apabila fiilnya berupa fiil mudhari’, maka huruf awalnya harus dibaca dhamah sedangkan huruf sebelum akhir dibaca fathah.

Ada dua istilah yang perlu Anda ketahui, yaitu Mabni Ma’lum dan Mabni Majhul. Fail Mabni Ma’lum adalah fail yang dapat diketahui keberadaannya, atau fail yang tampak (disebutkan). Contoh: Fill + Fail + Maf’ul

Sedangkan Mabni Majhul adalah failnya tidak disebutkan atau tidak tambak. Karena tidak tampak, maka kedudukannya dipakai oleh Maf’ul. Sehingga statusnya berubah menjadi Naibul Fa’il. Contoh : Asalnya: Fiil + Fail + Maf’ul. Berubah menjadi: Fiil + Naibul Fail (Maf’ul yang menduduki tempatnya fail).

Nah, sebagaimana yang sudah kami sebutkan sebelumnya, ketika Maf’ul menduduki tempatnya Fa’il (menjadi Naibul Fa’il), maka Fiilnya harus mengalami perubahan. Dan namanya pun berubah menjadi Naibul Fail

Ketika fiilnya berupa Madi, maka huruf awalnya harus dibaca dhamah, sedangkan huruf sebelum akhir dibaca kasrah.

Ketika fiilnya berupa Mudhari’, maka huruf awalnya harus dibaca dhamah, sedangkan huruf sebelum akhir dibaca fathah.

Contoh-contoh Naibul Fail

Setelah mengetahui definisi Naibul Fa’il beserta ketentuan-ketentuannya, kita akan beralih fokus pada contoh-contohnya:

ضَرَبَ زَيْدٌعَمْرًا (Zaid telah memukul Amr)

Ket:

  • ضَرَبَ = Fiil Madi 
  • زَيْدٌ = Fail dibaca Rafa’ (dhamah)
  • عَمْرًا = Maf’ul dibaca Nasab (fathah)

Perhatikan contoh di atas. Di situ disebutkan susunan kalimat yang lengkap, mulai dari Fiil Madi, Fail, dan Maf’ul.

Nah ketika ingin dijadikan Mabni Majhul, maka Failnya harus dibuang. Kemudian Maf’ulnya (عَمْرًا) digeser ke tempatnya Fail (زَيْدٌ). Artinya, kedudukannya pun juga harus diubah, yang awalnya dibaca Nasab (fathah) karena Maf’ul, sekarang dibaca Rafa’ (dhamah) karena menduduki tempatnya Fail (عَمْرٌ). Dan namanya pun bukan Maf'ul lagi, melainkan Naibul Fail.

Berikut hasilnya:

ضُرِبَ عَمْرٌ (Amer telah dipukul)

Perhatikan contoh di atas, kalau kita lihat sekilas, terdapat perubahan harakat pada Fiilnya, yang awalnya (ضَرَبَ) menjadi (ضُرِبَ). Seperti yang sudah kami sampaikan sebelumnya. Perubahan Mabni Majhul ini juga mempengaruhi harakat dari Fiilnya itu sendiri.

Karena status (عَمْرٌ) bukan lagi menjadi Fail melainkan Naibul Fail, maka Fiilnya pun harus di-majhulkan. Berhubung (ضَرَبَ) adalah Fiil Madi, maka perubahannya adalah “dibaca dhamah huruf awalnya dan dibaca kasrah huruf sebelum akhir” (ضُرِبَ).

يَضْرِبُ زَيْدٌ عَمْرًا (Zaid sedang memukul Amr)

Ket:

  • يَضْرِبُ = Fiil Mudhari’ 
  • زَيْدٌ = Fail dibaca Rafa’ (dhamah)
  • عَمْرًا = Maf’ul dibaca Nasab (fathah)

Perhatikan contoh kedua di atas. Di situ disebutkan susunan lengkap antara Fiil, Fail, dan Maf’ul. Ketika dibuat susunan Naibul Fail, maka perubahannya akan seperti ini:

يُضْرَبُ عَمْرٌ (Amr sedang dipukul)

Seperti kaidah yang sudah kami sebutkan sebelumnya, ketika Fiil Mabni Majhulnya berupa Mudhari’ (يَضْرِبُ), maka perubahannya adalah “dibaca dhamah huruf awalnya dan dibaca kasrah huruf sebelum akhir”. Dan jadinya adalah (يُضْرَبُ).

Pembagian Naibul Fail

Naibul Fail atau Maf'ul yang menduduki tempatnya Fail sendiri terbagi menjadi dua, yaitu Naibul Fail Isim Zhahir dan Dhamir. Adapun Naibul Fail Isim Zahir adalah sebagaimana contoh-contoh yang sudah kami jelaskan di atas. Sedangkan untuk Naibul Fail Isim Dhamir sendiri adalah sebagai berikut:

  1. ضُرِبْتُ = aku telah dipukul;
  2. ضُرِبْنَا = kami atau kita telah dipukul;
  3. ضُرِبْتَ = kamu (laki-laki) telah dipukul;
  4. ضُرِبْتِ = kamu (perempuan) telah dipukul;
  5. ضُرِبْتُمَا = kamu berdua telah dipukul;
  6. ضُرِبْتُمْ = kalian (laki-laki) telah dipukul;
  7. ضُرِبْتُنَّ = kalian (perempuan) telah dipukul;
  8. ضُرِبَ = dia (laki-laki) telah dipukul;
  9. ضُرِبَتْ = dia (perempuan) telah dipukul;
  10. ضُرِبَا = mereka berdua telah dipukul;
  11. ضُرِبُوْا = mereka (laki-laki) telah dipukul;
  12. ضُرِبْنَ = mereka (perempuan) telah dipukul;

Demikianlah pembahasan singkat mengenai pengertian Naibul Fail lengkap dengan pembagian dan contoh-contohnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam