Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

#6 Perubahan I’rab dengan Harakat dan Huruf

Bismillahirrahmaanirrahiim....

Pada artikel sebelumnya, kita telah membahas mengenai apa itu Isim Mufrad, Isim Tasniyah, dan Isim Jamak. Selain itu, kita juga pernah membahas mengenai apa itu I’rab. Nah, pada pertemuan kali ini, kita akan sama-sama belajar memahami perubahan yang terjadi pada I’rab, baik perubahan pada hurufnya maupun pada harkatnya.

Sekedar saran dari kami, materi ini akan sangat mudah apabila Anda sudah memahami dulu tanda-tanda I'rab. Berikut materinya: Tanda-Tanda I'rab Lengkap

Sederhananya seperti ini...

I’rab adalah berubahnya akhir kalimah dikarenakan beda-bedanya amil yang masuk. Nah, perubahan inilah yang nantinya berbeda-benda. Artinya, bisa saja yang berubah harakatnya saja, sedangkan hurufnya tetap. Atau bisa saja yang berubah harakat dan hurufnya juga.

Contoh:

  1. جَاءَ زَيْدٌ (Zaid sudah datang)
  2. مَرَرْتُ بِزَيْدٍ (Saya bersimpangan dengan Zaid)

Perhatikan huruf Dal (د) di akhir kalimah pada contoh di atas!

Pada contoh pertama, huruf Dal (د) dibaca Damah, sedangkan pada contoh kedua dibaca Kasrah. Itu artinya, perubahan yang terjadi adalah perubahan I’rab pada harakatnya saja, sedangkan hurufnya tetap, alias tidak ada perubahan sama sekali (tidak ada yang dikurangi atau ditambahi).

Perhatikan huruf Dal (د) pada contoh di bawah ini:

  1. جَاءَ زَيْدٌ (Zaid sudah datang)
  2. رَاَيْتُ زَيْدًا (Saya melihat Zaid)

Pada contoh pertama, huruf Dal (د) tetap dibaca Damah. Kemudian di contoh kedua berubah menjadi Fathah + ketambahan Alif (ا). Itulah contoh perubahan I’rab pada harakat + hurufnya. Artinya, perubahan I’rab bisa saja berupa penambahan atau pengurangan huruf.

Kasus di atas adalah salah satu contoh I’rab berupa perubahan harakat dan penambahan huruf. Sekarang kita ke contoh perubahan I’rab berupa perubahan harakat dan pengurangan huruf. Perhatikan contoh di bawah ini:

  1. يَفْعَلَانِ (Keduanya bekerja)
  2. لَنْ يَفْعَلَا (Keduanya tidak bekerja)

Pada contoh pertama, terdapat huruf Nun (ن) di akhir kalimahnya. Sedangkan di contoh kedua, berhubung kemasukan amil berupa Lan (لَنْ), maka huruf Nun (ن) di akhir kalimah dibuang.

Nah, itulah sedikit penggambaran mengenai perubahan I’rab baik pada harakatnya maupun pada hurufnya. Apabila Anda paham mengenai penjelasan di atas, berarti Anda telah menguasai poin-poin materi ini:

  • Contoh perubahan I’rab dengan harakat
  • Contoh perubahan I’rab dengan huruf dan penambahan huruf.
  • Contoh perubahan I’rab dengan huruf dan pengurangan huruf.

Nah sekarang pertanyaannya, Isim dan Fiil apa saja yang Di-i’rabi dengan harakat? Dan Isim-Fiil apa saja yang Di-i’rabi dengan huruf?

Lafaz-Lafaz yang Di-i’rabi Dengan Harakat

Maksudnya adalah perubahan-perubahan tersebut hanya pada harakatnya saja. Adapun lafaz yang Di-i’rabi dengan harakat bertempat di 4 tempat:

  1. Isim Mufrad
  2. Jamak Taksir
  3. Jamak Muannas Salim
  4. Fiil Mudhari’ yang tidak kemasukan amil Nawasib atau amil Jawazim 

Alangkah baiknya jika Anda menghafalnya sekalian.

Beriku penjabarannya:

Isim Mufrad

  • Ketika tingkah Rafa’ dialamati dengan Damah. Contoh : جَاءَ زَيْدٌ 
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Fathah. Contoh : رَاَيْتُ زَيْدًا 
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan Kasrah. Contoh : مَرَرْتُ بِزَيْدٍ 
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa masuk ke kalimah Isim Mufrad.

Jamak Taksir

  • Ketika tingkah Rafa’ dialamati dengan Damah. Contoh : جَاءَ رِجَالُ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Fathah. Contoh : رَاَيْتُ رِجَالَ
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan Kasrah. Contoh : مَرَرْتُ بِالرِّجَالِ
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa masuk ke kalimah Isim Jamak Taksir.

Jamak Muannas Salim

  • Ketika tingkah Rafa’ dialamati dengan Damah. Contoh : جَاءتِالْهنْدَاتُ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Kasrah. Contoh : رَاَيْتُ الْهِنْدَاتِ
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan Kasrah Contoh : مَرَرْتُ بِالْهِنْدَاتِ
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa masuk ke kalimah Isim.

Fiil Mudhari' Shahihul akhir (Fiil Mudhari’ yang tidak kemasukan Amil Nawasib dan Amil Jawazim)

  • Ketika tingkah Rafa’ dialamati dengan Damah. Contoh : يَضْرِبُ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Fathah. Contoh : لَنْ يَضْرِبَ
  • Ketika tingkah Jazem dialamati dengan Sukun. Contoh : لَمْ يَضْرِبْ
  • Dan tidak ada tingkah Jer karena I’rab Jer tidak bisa masuk ke kalimah Fiil.

Lafaz-Lafaz yang Di-i’rabi Dengan Huruf

Maksudnya adalah perubahan-perubahan tersebut diganti dengan huruf lain. Adapun lafaz yang Di-i’rabi dengan huruf bertempat di 4 tempat juga:

  1. Isim Tasniyah
  2. Jamak Muzakkar Salim
  3. Asmaul Khamsah
  4. Af’alul Khamsah

Berikut penjabarannya:

Isim Tasniyah

  • Ketika tingkah Rafa’ dialamati dengan Alif. Contoh: جَاءَ الزَّيْدَانِ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Ya. Contoh:  رَاَيْتُ الزَّيْدَيْنِ
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan Ya. Contoh: مَرَرْتُ بِالزَّيْدَيْنِ
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa kemasukan kalimah Isim.

Jamak Muzakkar Salim

  • Ketika tingkah Rafa’ dialamati dengan Wawu Contoh :  جَاءَ الزَّيْدُوْنَ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Ya' Contoh :  رَاَيْتُ الزَّيْدِيْنَ
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan Ya' : مَرَرْتُ بِالزَّيْدِيْنَ
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa kemasukan kalimah Isim.

Asmaul Khamsah

  • Ketika tingkah Rafa' dialamati dengan Wawu. Contoh: جَاءَ اَبُوْكَ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Alif. Contoh: رَاَيْتُ اَبَاكَ
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan Ya. Contoh:  مَرَرْتُ بِاَبِيْكَ
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa kemasukan kalimah Isim.

Af'alul Khamsah

  • Ketika tingkah Rafa' dialamati dengan tetapnya Nun. Contoh: يَفْعَلَانِ
  • Ketika tingkah Nasab dialamati dengan Hadzf. Nun (buang nun). Contoh: لَنْ يَفْعَلَا
  • Ketika tingkah Jer dialamati dengan  Hadzf. Nun (buang nun). Contoh: لَمْ يَفْعَلَا
  • Dan tidak ada tingkah Jazem karena I’rab Jazem tidak bisa kemasukan kalimah Isim.

Itulah penjelasan singkat mengenai perubahan I’rab baik berupa harakat maupun huruf. Materi ini dibuat sesuai dengan standar Ilmu Nahwu yang digunakan di pesantren-pesantren di Indonesia, yaitu disadur dari kitab Jurumiyah. Jadi sangat ramah dipelajari untuk para pemula. Semoga sedikit ilmu yang kami sampaikan ini bermanfaat. Wallahu A’lam